Di era globalisasi sekarang ini menuntut peran serta aktif dari warga negaranya sendiri demi eksistensi suatu negara. Begitu juga dengan negara tercinta Indonesia yang dikenal dengan NKRI. Untuk berperan serta secara aktif yang menjadi prestasi diri bukan suatu hal yang mudah. Untuk itu seseorang harus mempunyai potensi diri dan didukung oleh motivasi atau semangat yang luar biasa dari dirinya, didukung keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
Jika ingin berprestasi, terlebih dahulu seseorang harus dapat mengenali potensi yang ada pada dirinya. Potensi diri yang positif seperti mempunyai idealisme, dinamis dan kreatif, keberanian mengambil resiko, optimis dan kegairahan semangat, kemandirian dan disiplin murni, fisik yang kuat dan sehat, sikap ksatria, terampil dalam menerapkan IPTEK, daya pikir yang kuat, kompetitif dan memiliki bakat harus terus ditumbuh kembangkan. Potensi diri yang negatif seperti mudah diadu domba, kurang berhati-hati, emosional, kurang percaya diri, dan kurang mempunyai motivasi hendaknya dikurangi / jika harus dihilangkan.
Usaha untuk mencapai prestasi bisa dilakukan dengan cara-cara kreatif dan inovatif, bekerja keras, tanggung jawab, dan memanfaatkan sumber daya. Sebagai makluk sosial, manusia dituntut untuk mampu mengatasi segala macam masalah yang timbul akibat dari interaksi dengan lingkungan sosial dan harus mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan / norma yang berlaku. Untuk itulah setiap individu dituntut untuk menguasai beberapa keterampilan seperti pribadi, keterampilan akademik, keterampilan sosial dan keterampilan dalam bidang tertentu.
Dalam hubungannya dengan prestasi diri dan sebagai makhluk sosial maka penekanan lebih pada keterampilan-keterampilan sosial dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, biasanya disebut dengan aspek psikososial yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan orang lain, memberi / menerima feed back, memberi / menerima kritik dan bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
Pada akhirnya seseorang dapat berperan serta dalam berbagai aktivitas sesuai dengan kemampuan demi keunggulan bangsa, menjadi manusia yang unggul tanpa merasa sombong.
Jika ingin berprestasi, terlebih dahulu seseorang harus dapat mengenali potensi yang ada pada dirinya. Potensi diri yang positif seperti mempunyai idealisme, dinamis dan kreatif, keberanian mengambil resiko, optimis dan kegairahan semangat, kemandirian dan disiplin murni, fisik yang kuat dan sehat, sikap ksatria, terampil dalam menerapkan IPTEK, daya pikir yang kuat, kompetitif dan memiliki bakat harus terus ditumbuh kembangkan. Potensi diri yang negatif seperti mudah diadu domba, kurang berhati-hati, emosional, kurang percaya diri, dan kurang mempunyai motivasi hendaknya dikurangi / jika harus dihilangkan.
Usaha untuk mencapai prestasi bisa dilakukan dengan cara-cara kreatif dan inovatif, bekerja keras, tanggung jawab, dan memanfaatkan sumber daya. Sebagai makluk sosial, manusia dituntut untuk mampu mengatasi segala macam masalah yang timbul akibat dari interaksi dengan lingkungan sosial dan harus mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan / norma yang berlaku. Untuk itulah setiap individu dituntut untuk menguasai beberapa keterampilan seperti pribadi, keterampilan akademik, keterampilan sosial dan keterampilan dalam bidang tertentu.
Dalam hubungannya dengan prestasi diri dan sebagai makhluk sosial maka penekanan lebih pada keterampilan-keterampilan sosial dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, biasanya disebut dengan aspek psikososial yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan orang lain, memberi / menerima feed back, memberi / menerima kritik dan bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
Pada akhirnya seseorang dapat berperan serta dalam berbagai aktivitas sesuai dengan kemampuan demi keunggulan bangsa, menjadi manusia yang unggul tanpa merasa sombong.