Sabtu, 18 April 2020

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Pada manusia, sistem ekskresi yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme. Zat ini akan menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Sistem ekskresi pada manusia meliputi proses pengeluaran urine, pengeluaran keringat, dan pengeluaran karbon dioksida yang merupakan sampah metabolisme. Sistem ekskresi tersebut melibatkan beberapa organ penting dalam tubuh. Semua organ-organ yang terlibat disebut dengan alat-alat ekskresi. Organ-organ yang berperan dalam proses ekskresi manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati. Masing-masing organ tubuh manusia ini memiliki tugas yang berbeda dalam sistem ekskresi. Hal inilah yang menjadi fokus pembahasan kita dalam artikel ini. Memiliki pengetahuan yang baik tentang organ ekskresi ini akan membawa kita pada pemahaman tentang sistem ekskresi manusia. Sebagai awal, perhatikan bagan berikut ini:

 yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme Sistem Ekskresi Pada Manusia

Sistem Ekskresi Manusia

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pada sistem ekskresi manusia ada beberapa organ yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas ekskresi tersebut. Berikut ini akan kami bahas semua organ ekskresi yang dimaksud.

Kulit

Sebagai organ dalam sistem ekskresi, kulit mengeluarkan zat ekskresi berupa keringat dan minyak. Secara garis besar, kulit memiliki dua lapisan, yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis. Seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:

 yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme Sistem Ekskresi Pada Manusia
  • Epidermis (lapisan atas): Pada lapisan paling atas, terdapat lapisan tanduk yang sering mengalami pengelupasan karena sel-sel kulit yang sudah mati. Kulit adalah organ yang paling cepat regenerasinya. Di bawah lapisan tanduk terdapat lapisan yang mengandung pigmen dan berfungsi untuk memberi warna pada kulit. Selain itu, di lapisan ini juga terjadi pembelahan sel untuk membentuk sel-sel kulit baru.
  • Dermis: lapisan ini terdapat di bawah lapisan epidermis. Pada lapisan ini, terdapat jaringan ikat, jaringan lemak, akar rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, pembuluh darah, dan saraf. Kerja kulit sebagai organ ekskresi sangat bergantung pada lapisan ini. Pengeluaran zat sisa dalam tubuh melalui kulit sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Jika suhu lingkungan tinggi akan mengakibatkan pengeluaran keringat dan minyak yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk menjaga suhu tubuh supaya tetap stabil. 

Paru-paru (Pulmo)

 yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme Sistem Ekskresi Pada Manusia
Paru-paru atau pulmo termasuk dalam alat ekskresi karena melalui paru-paru akan dikeluarkan zat-zat sisa yang dihasilkan pada proses pernapasan atau respirasi. Udara yang masuk melalui proses respirasi mengandung oksigen. Jika sudah sampai alveolus, oksigen akan berdifusi lewat pembuluh daerah yang sudah siap untuk melakukan pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida. Oksigen diperlukan untuk proses respirasi tingkat seluler. Lalu, karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh sebagai zat sisa metabolisme melalui ekspirasi.

Hati (Tepar)

Sistem ekskresi pada manusia melibatkan juga organ hati. Hati merupakan salah satu organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan urea dan membentuk empedu. Hati terdiri dari dua gelambir, terletak di rongga perut atas sebelah kanan. Hati berwarna merah tua. Hati disebut organ ekskresi karena hati mengeluarkan cairan empedu. Eritrosit yang umurnya lebih dari 120 hari dirombak di hati. Dari proses tersebut dihasilkan cairan empedu. Cairan empedu mengandung zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin berwarna hijau kebiruan. Cairan empedu disekresikan di duodenum dan mengalami oksidasi di usus sehingga terjadi perubahan warna menjadi kekuningan. Zat warna empedu yang teroksidasi inilah yang memberikan warna pada urine dan feses.

 yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme Sistem Ekskresi Pada Manusia

Dalam proses pencernaan, cairan empedu berperan untuk melarutkan lemak. Selain mengeluarkan cairan empedu, hati juga berperan dalam menetralkan racun yang masuk dalam tubuh dan pembentukan vitamin A dan provitamin A, serta menyimpan karbohidrat dalarn bentuk glikogen.

Ginjal (Ren)

 yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme Sistem Ekskresi Pada Manusia
Pada sistem ekskresi manusia, ginjal berfungsi untuk membuang zat sisa metabolisme berupa amonia, urea, dan asam urat yang merupakan zat sisa perombakan dari protein. Ginjal juga berfungsi mengatur kadar air dan garam dalam tubuh. Ginjal dalam tubuh kita ada dua buah, terletak di rongga perut daerah pinggang. Letak ginjal kiri sedikit lebih tinggi daripada kanan. Ginjal berbentuk seperti kacang dan berwarna merah keunguan. Bagian ginjal dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
  • Kapsul, lapisan yang menyelubungi ginjal.
  • Korteks, pada lapisan ini terdapat nefron, yaitu suatu unit penyaring darah terkecil. Pada setiap nefron terdapat badan malpighi yang terdiri dari glomerolus (pembuluh kapiler) dan kapsula bowman. Glomerolus dikelilingi kapsula bowman yang berbentuk cawan. Pada ginjal manusia, terdapat kira-kira satu juta nefron.
  • Medula, pada lapisan ini terdapat sebagian tubulus renalis (saluran ginjal), lengkung henle, dan saluran pengumpul.
  • Pelvis, bagian ini adalah ruang kosong pada ginjal.
Sekian uraian tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia, semoga bermanfaat.